Rabu, 07 Mei 2008

Penyakit dan Gangguan pada Ginjal

EFRITIS atau peradangan ginjal, adalah salah satu penyakit ginjal yang sering ditemui. Gejala utamanya adalah tampaknya elemen seperti albumin di dalam air seni. Kondisi ini disebut albuminuria. Sel-sel darah merah dan darah putih dan serpihan granular yang kesemuanya tampak dalam pemeriksaan mikroskopik pada air seni.
Gejala ini lebih sering nampak terjadi pada masa kanak-kanak dan dewasa dibanding pada orang-orang setengah baya. Bentuk yang paling umum dijumpai dari nefritis adalah glomerulonefritis. Seringkali terjadi dalam periode 3 sampai 6 minggu setelah infeksi streptokokus.

Penderita biasanya mengeluh tentang rasa dingin, demam, sakit kepala, sakit punggung, dan udema (bengkak) pada bagian muka biasanya sekitar mata (kelopak), mual dan muntah-muntah. Sulit buang air kecil dan air seni menjadi keruh.

Minggu, 04 Mei 2008

Penyakit Ginjal Datang tanpa Gejala Khas

Minggu, 23 Maret 2008
Tes urine dan darah secara rutin bisa membantu mendeteksi sehat-tidaknya ginjal kita.
Penyakit ginjal bisa menyerang siapa saja, tak melulu orang berusia lanjut. Arief Ashari, contohnya. Pria berusia 30 tahun ini adalah penderita gagal ginjal. Dua kali seminggu ia harus menjalani cuci darah. Arief berusia 28 tahun saat terdeteksi berpenyakit ginjal. Muntah berkali-kali, lemah, dan kehilangan nafsu makan memaksanya terbaring di rumah sakit. ''Setelah melalui berbagai pemeriksaan diketahui ginjal saya tinggal 32 persen,'' kenang Arief.

Dokter, lanjut Arief, awalnya tak khawatir dan tidak merekomendasikannya untuk cuci
darah. Kondisi Arief dikatakan bisa membaik asalkan berdiet ketat, tidak capek, dan tidak stres. ''Itu karena saya masih muda dan tidak ada penyakit lain.'' Hanya saja, tuntutan pekerjaan sebagai jurnalis foto pada sebuah majalah terkemuka membuat Arief tak bisa memenuhi persyaratan tadi. Kondisi kesehatan ginjalnya pun merosot, menyisakan 17 persen bagian ginjal yang berfungsi. ''Saya sedang tak sadar saat cuci darah pertama berlangsung.''

Mencegah Komplikasi Gagal Ginjal

Minggu, 23 Maret 2008

Mayoritas orang berpenyakit ginjal baru menyadari kemerosotan fungsi ginjalnya saat penyakit sudah berada pada stadium lanjut. Pada saat itu, bisa jadi mereka sudah memerlukan dialisis sebagai sarana untuk memperpanjang harapan hidup serta meningkatkan kualitas hidup. Tentunya, perlu biaya yang tak sedikit untuk cuci darah secara berkelanjutan.

Meski bermanfaat besar, cuci darah juga membawa efek samping yang tidak bisa diremehkan. Komplikasi akut hemodialisis bisa berwujud hipotensi (tekanan darah rendah), sakit kepala, sakit dada, kram otot, mual dan muntah, serta sindrom disekuilibrium. ''Sindrom ini merupakan gejala sistemik dan neurologik yang terjadi akibat peningkatan kadar air secara mendadak di dalam jaringan otak,'' jelas Dr dr Suhardjono SpPD KGH, KGer.

SAYANG GINJAL